I. Gadis itu Sandara (Part 5)

by 08:53 0 comments
Sementara itu di ruangan bersalin. Pak Hakim masih menemani istrinya yang sedang berjuang melahirkan putri keduanya. 
“Ayo bu sebentar  lagi.” Dokter terus menyemangati
Suasana ruangan bersalin sangat menegangkan, sesekali suster yang mendampingi dokter mengelap keringat yang terus mengalir di dahi Ibu Saida. Pak Hakim terus mengenggam erat tangan istrinya. Dalam hatinya, Pak Hakim sangat mencemaskan keadaan istrinya, karena sudah berjam-jam istrinya berjuang untuk melahirkan putrinya. Pak Hakim dalam hati terus menrus berdoa akan keselamatan istri dan bayinya. 

Tepat jam 14.00 siang, perjuangan Ibu Saida akhirnya membuahkan hasil yang membuat suasana ruangan bersalin menjadi lega dan damai.
“eeaaaa..eaaaa.” suara yang diharapkan oleh Pak Hakim dan Ibu Saida
Semua yang ada di ruangan tersenyum bahagia mendengar suara itu. Ketika semua melihat ke arah bayi yang lahir, semua jatuh cinta padanya. Matanya indah dan selalu memancarkan senyum kepada setiap orang yang menatapnya.
“Bayinya cantik sekali bu.” Ujar dokter sambil terus menatap bayinya.
Pak Hakim dan Ibu Saida membalasnya dengan sebuah senyuman dan rona bahagia yang terpancar dari wajah mereka. Dokter menghampiri Pak Hakim yang sudah mulai tenang saat ini karena bayinya lahir.
“Selamat yah pak, anak bapak cantik.” Ujar dokter sambil menjulurkan tangannya
“Terima kasih juga Dok atas bantuannya.” Ujar Pak Hakim sambil membalas uluran tangan dokter.
Setelah itu, Pak Hakim kembali menghampiri istrinya. Mengecup kening istrinya yang telah berjuang untuk buah hatinya.
“Bayinya cantik, mirip bunda.” Rayu Pak Hakim
Ibu Saida membalas rayuan Pak Hakim dengan senyuman dari wajahnya karena badannya kini lemah tak berdaya.
“Anak kita mau ayah kasih nama siapa.?” Tanya Ibu Saida lembut
Ketika hendak menjawab pertanyaan istrinya. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara yang tidak asing bagi Pak Hakim dan Ibu Saida.
“Ayaaah, bundaaaa.” Saut Adira dari pintu ruangan dengan menggandeng tangan Ka Violet suster cantik.
“Halooo Adira cantiiik.” Pak Hakim menghampiri hendak memeluk putri kesayangannya itu.
“Adeku mana yah.”? Tanya Adira kegirangan
“Itu disana, cantik mirip kamu.”? Jawab Pak Hakim
Adira pun langsung berlari menghampiri adiknya yang baru lahir, tak sabar ingin melihat wajah cantik adiknya itu.
“Ayaah, adik aku mau dikasih nama siapa yah.”? Tanya Adira lucu


Hampir saja Pak Hakim lupa dengan pertanyaan yang diajukan oleh istrinya.
“Oh iyaaa, Ayah hampir lupa, tadi Bunda juga tanya, tapi ada Adira cantiik datang. Jadi ayah belum sempet jawab deh.” Menggoda Adira dengan mencubit hidung Adira  manja.

 Pak Hakim berpikr sejenak untuk mencari nama yang cocok untuk putri cantiknya yang baru lahir itu. Tak lama kemudian Pak Hakim menemukan nama yang pas untuk bayi cantiknya itu. 

to be continue..

ila nurul fadilah

Blogger and Writer

I'm just the ordinary girl who still tryin' to be an awesome girl and the girl who have a much dream from the bottom of heart. I wanna be a great writer.I hope with write down my feel and my creation of writting with full of heart, i can publish my writing and the other people can read and happy with it. Amin Ya Rabbal Alamin ♥

0 comments: