I. Gadis itu Sandara (Part 4)

by 08:49 0 comments
Setelah berbincang dengan dokter, Pak Hakim membawa Adira keluar sebelum menemani istrinya yang akan melahirkan putri keduanya. Sembari meminta tolong kepada suster rumah sakit untuk menemani  putri kecilnya itu. 

Dari kejauhan, Pak Hakim melihat suster. Ketika melihat matanya, hati Pak Hakim terasa sejuk. Suster itu seperti bidadari yang jatuh dari kayangan bagi Pak Hakim dan juga Adira yang melihatnya saat itu. Suster itu menghampiri Pak Hakim dan putri kecilnya Adira.
“Iya Pak, ada apa?” tutur suster itu dengan lembut.
Adira dan Pak Hakim tercengang melihat kecantikan suster tersebut, wajahnya sejuk dipandang, matanya indah, tutur katanya yang merdu.
“Pak, pak.” Suster itu mencoba menyadarkan Pak Hakim dan Adira yang sedang tercengang.
“ Oh iya sus.” Pak Hakim tersadar
“Ada apa pak, tadi bapak memanggil saya.” Jelas Suster tersebut
“Saya mau minta tolong untuk temani anak saya ini Adira. Karena saya harus menemani istri saya yang akan melahirkan di dalam.” Pinta Pak Hakim
“Oh iya pak, sini ade cantik.” Ajak suster cantik tersebut.

Adira beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri suster cantik itu. Suster menyadahkan tangannya tanda meminta balasan dari Adira untuk memegang tangannya. Tanpa ragu Adira pun menggenggam tangan suster cantik itu. Mereka berdua berjalan-jalan sepanjang koridor rumah sakit.
“Susteeerr.” Kata Adira dengan lembut
“Iya sayang, ada apa?” Balas Suster cantik itu
“Dari tadi kita jalan-jalan, tapi aku belum tahu nama suster siapa.hehehe” Manja Adira
“Oh iya ya, suster lupa.” Jawab suster cantik itu
Lalu suster itu menurunkan badannya agar dapat menyamakan tingginya dengan Adira. Lalu meletakkan kedua tangannya ke bahu Adira, sesekali mengusap dahi Adira untuk merapikan rambut Adira yang agak berantakan.
“Adira bisa panggil suster, Ka Violet ya.” Lembut suster Violet sambil mengelus pipi Adira yang imut.
“Nama kakak bagus yah.” Tanya Adira
“Hemmhm, terima kasih cantik.” Jawab suster dengan muka tersenyum berkata iya sambil menganggukkan kepala.
Dari kejauhan Adira mendengar suara abang-abang ice cream. Adira berlari keluar rumah sakit dengan menggandeng Ka Violet. Tiba di depan abang penjual ice cream.
“Abang, aku mau ice cream  dua yah, dua rasa cokelat.” Pinta Adira kecil
 “Ini ade cantik.” Kata abangnya sambil menjulurkan dua ice cream.
Setelah membayar kedua ice creamnya itu. Adira dan Ka Violet kembali ke rumah sakit. Duduk di kursi taman yang ada di rumah sakit Kasih Bunda.
“Ini hadiah ulang tahun dariku buat kakak cantik.” Manja Adira sambil menjulurkan ice cream yang barusan dibelinya
“Wah, baiknya kamu cantik. Makasih yaa.” Balas Ka Violet dengan memberikan panacaran senyum manis dari wajah cantiknya untuk Adira.

Sudah lumayan lama, Adira dan Ka Violet bermain bersama sambil menunggu bunda Adira yang sedang berjuang melahirkan putri keduanya. Ka Violet akhirnya mengajak Adira kecil menuju ruangan Bundanya.
“Kita kembali ke ruangan Bunda kamu yu.” Ajak Ka Violet

“ayoo, semoga Bunda dan ade bayinya selamat keduanya.” Balas Adira sambil memancarkan senyuman di wajahnya untuk Ka Violet

to be continue..

ila nurul fadilah

Blogger and Writer

I'm just the ordinary girl who still tryin' to be an awesome girl and the girl who have a much dream from the bottom of heart. I wanna be a great writer.I hope with write down my feel and my creation of writting with full of heart, i can publish my writing and the other people can read and happy with it. Amin Ya Rabbal Alamin ♥

0 comments: