I. Gadis itu Sandara (Part 4)
Setelah
berbincang dengan dokter, Pak Hakim membawa Adira keluar
sebelum menemani istrinya yang akan melahirkan putri keduanya. Sembari meminta
tolong kepada suster rumah sakit untuk menemani putri kecilnya itu.
Dari kejauhan, Pak Hakim
melihat suster. Ketika melihat matanya, hati Pak Hakim terasa sejuk. Suster itu
seperti bidadari yang jatuh dari kayangan bagi Pak Hakim dan juga Adira yang
melihatnya saat itu. Suster itu menghampiri Pak Hakim dan putri kecilnya Adira.
“Iya Pak, ada apa?” tutur suster itu
dengan lembut.
Adira dan Pak Hakim tercengang melihat
kecantikan suster tersebut, wajahnya sejuk dipandang, matanya indah, tutur
katanya yang merdu.
“Pak, pak.” Suster itu mencoba menyadarkan
Pak Hakim dan Adira yang sedang tercengang.
“ Oh iya sus.” Pak Hakim tersadar
“Ada apa pak, tadi bapak memanggil
saya.” Jelas Suster tersebut
“Saya mau minta tolong untuk temani
anak saya ini Adira. Karena saya harus menemani istri saya yang akan melahirkan
di dalam.” Pinta Pak Hakim
“Oh iya pak, sini ade cantik.” Ajak
suster cantik tersebut.
Adira
beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri suster cantik itu. Suster menyadahkan
tangannya tanda meminta balasan dari Adira untuk memegang tangannya. Tanpa ragu
Adira pun menggenggam tangan suster cantik itu. Mereka berdua berjalan-jalan sepanjang
koridor rumah sakit.
“Susteeerr.” Kata Adira dengan lembut
“Iya sayang, ada apa?” Balas Suster
cantik itu
“Dari tadi kita jalan-jalan, tapi aku
belum tahu nama suster siapa.hehehe” Manja Adira
“Oh iya ya, suster lupa.” Jawab suster
cantik itu
Lalu suster itu menurunkan badannya
agar dapat menyamakan tingginya dengan Adira. Lalu meletakkan kedua tangannya
ke bahu Adira, sesekali mengusap dahi Adira untuk merapikan rambut Adira yang agak
berantakan.
“Adira bisa panggil suster, Ka Violet ya.”
Lembut suster Violet sambil mengelus pipi Adira yang imut.
“Nama kakak bagus yah.” Tanya Adira
“Hemmhm, terima kasih cantik.” Jawab suster
dengan muka tersenyum berkata iya sambil menganggukkan kepala.
Dari kejauhan Adira mendengar suara
abang-abang ice cream. Adira berlari
keluar rumah sakit dengan menggandeng Ka Violet. Tiba di depan abang penjual ice cream.
“Abang, aku mau ice cream dua yah, dua rasa
cokelat.” Pinta Adira kecil
“Ini
ade cantik.” Kata abangnya sambil menjulurkan dua ice cream.
Setelah membayar kedua ice creamnya itu. Adira dan Ka Violet kembali
ke rumah sakit. Duduk di kursi taman yang ada di rumah sakit Kasih Bunda.
“Ini hadiah ulang tahun dariku buat
kakak cantik.” Manja Adira sambil menjulurkan ice cream yang barusan dibelinya
“Wah, baiknya kamu cantik. Makasih
yaa.” Balas Ka Violet dengan memberikan panacaran senyum manis dari wajah
cantiknya untuk Adira.
Sudah
lumayan lama, Adira dan Ka Violet bermain bersama sambil menunggu bunda Adira
yang sedang berjuang melahirkan putri keduanya. Ka Violet akhirnya mengajak
Adira kecil menuju ruangan Bundanya.
“Kita kembali ke ruangan Bunda kamu
yu.” Ajak Ka Violet
“ayoo, semoga Bunda dan ade bayinya selamat keduanya.”
Balas Adira sambil memancarkan senyuman di wajahnya untuk Ka Violet
to be continue..
ila nurul fadilah
Blogger and WriterI'm just the ordinary girl who still tryin' to be an awesome girl and the girl who have a much dream from the bottom of heart. I wanna be a great writer.I hope with write down my feel and my creation of writting with full of heart, i can publish my writing and the other people can read and happy with it. Amin Ya Rabbal Alamin ♥
0 comments:
Post a Comment