to be continue..
I. Gadis itu Sandara (Part 5)
Sementara itu di ruangan bersalin. Pak
Hakim masih menemani istrinya yang sedang berjuang melahirkan putri keduanya.
“Ayo bu sebentar lagi.” Dokter terus menyemangati
Suasana ruangan bersalin sangat
menegangkan, sesekali suster yang mendampingi dokter mengelap keringat yang
terus mengalir di dahi Ibu Saida. Pak Hakim terus mengenggam erat tangan
istrinya. Dalam hatinya, Pak Hakim sangat mencemaskan keadaan istrinya, karena
sudah berjam-jam istrinya berjuang untuk melahirkan putrinya. Pak Hakim dalam
hati terus menrus berdoa akan keselamatan istri dan bayinya.
Tepat
jam 14.00 siang, perjuangan Ibu Saida akhirnya membuahkan hasil yang membuat
suasana ruangan bersalin menjadi lega dan damai.
“eeaaaa..eaaaa.” suara yang diharapkan
oleh Pak Hakim dan Ibu Saida
Semua yang ada di ruangan tersenyum
bahagia mendengar suara itu. Ketika semua melihat ke arah bayi yang lahir,
semua jatuh cinta padanya. Matanya indah dan selalu memancarkan senyum kepada
setiap orang yang menatapnya.
“Bayinya cantik sekali bu.” Ujar dokter
sambil terus menatap bayinya.
Pak Hakim dan Ibu Saida membalasnya
dengan sebuah senyuman dan rona bahagia yang terpancar dari wajah mereka.
Dokter menghampiri Pak Hakim yang sudah mulai tenang saat ini karena bayinya
lahir.
“Selamat yah pak, anak bapak cantik.”
Ujar dokter sambil menjulurkan tangannya
“Terima kasih juga Dok atas
bantuannya.” Ujar Pak Hakim sambil membalas uluran tangan dokter.
Setelah itu, Pak Hakim kembali
menghampiri istrinya. Mengecup kening istrinya yang telah berjuang untuk buah
hatinya.
“Bayinya cantik, mirip bunda.” Rayu Pak
Hakim
Ibu Saida membalas rayuan Pak Hakim
dengan senyuman dari wajahnya karena badannya kini lemah tak berdaya.
“Anak kita mau ayah kasih nama siapa.?”
Tanya Ibu Saida lembut
Ketika hendak menjawab pertanyaan
istrinya. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara yang tidak asing bagi Pak
Hakim dan Ibu Saida.
“Ayaaah, bundaaaa.” Saut Adira dari
pintu ruangan dengan menggandeng tangan Ka Violet suster cantik.
“Halooo Adira cantiiik.” Pak Hakim
menghampiri hendak memeluk putri kesayangannya itu.
“Adeku mana yah.”? Tanya Adira
kegirangan
“Itu disana, cantik mirip kamu.”? Jawab
Pak Hakim
Adira pun langsung berlari menghampiri
adiknya yang baru lahir, tak sabar ingin melihat wajah cantik adiknya itu.
“Ayaah, adik aku mau dikasih nama siapa
yah.”? Tanya Adira lucu
Hampir saja Pak Hakim lupa dengan
pertanyaan yang diajukan oleh istrinya.
“Oh iyaaa, Ayah hampir lupa, tadi Bunda
juga tanya, tapi ada Adira cantiik datang. Jadi ayah belum sempet jawab deh.”
Menggoda Adira dengan mencubit hidung Adira
manja.
Pak Hakim berpikr sejenak untuk mencari nama
yang cocok untuk putri cantiknya yang baru lahir itu. Tak lama kemudian Pak
Hakim menemukan nama yang pas untuk bayi cantiknya itu.
to be continue..
to be continue..
ila nurul fadilah
Blogger and WriterI'm just the ordinary girl who still tryin' to be an awesome girl and the girl who have a much dream from the bottom of heart. I wanna be a great writer.I hope with write down my feel and my creation of writting with full of heart, i can publish my writing and the other people can read and happy with it. Amin Ya Rabbal Alamin ♥
0 comments:
Post a Comment