Dia, Zebaeda Part. II

by 15:18 0 comments
        Hatinya berbunga-bunga seperti tembang sunda “Hate Bungangang, rapot alus angkana”. Tapi bukan nilai rapot yang saat ini membuat hati Ze bahagia, melainkan ia baru saja menerima informasi bahwa ia lulus SNMPTN. Pagi itu setelah mendapatkan informasi yang mengejutkan, Ze langsung menghampiri Ibunya untuk menyampaikan kabar bahagia tersebut. Tetapi hal yang mengejutkan terjadi untuk kebahagiaan Zebaeda.
“Ze, Malang itu jauh banget. Kamu juga sering banget sakit-sakitan. Ibu Bapa khawatir sama kamu Ze. Kalau mah kamu di Jakarta, jadi kalau kamu nanti sakit, Ibu Bapa bisa segera tau kondisi kamu. Sedangkan kalau kamu di Malang, butuh satuh hari untuk Ibu sampai sana. Kamu ngerti ya Ze.” Saran Ibunya lembut

          Hati Ze tertegun ketika mendengar ibunya berkata seperti itu. Hatinya berontak tak karuan. Ze hanya berlari ke kamar, ia menangis tersedu-sedu di kamarnya. Hingga kedua orangtuanya datang.
“Ko kamu malah nangis sih Ze?” Bapanya sedikit emosi.
“Gimana Ze ga nangis, dulu pas Ze bilang mau kemana? Ibu Bapa bilang terserah Ze. Tapi sekarang apa? Kenapa tiba-tiba dilarang?” Ze menangis emosi.
“DUUAAAAKKK..!!!!!” Bapa menendang pintu. “KENAPA SIH KAMU TUH SUKA NGEBANTAH, IBU BAPA NGELARANG JUGA BUAT KEBAIKAN KAMU ZE.!!!!!” Bentak Bapa.

       Setelah itu, Bapa dan Ibu hanya pergi meninggalkan Ze sendiri di kamar. Ze tetap menangis dalam kesedihan yang amat mendalam. Tapi Ze menyadari mungkin Malang bukanlah kampus yang terbaik untuk dirinya. Akhirnya Bapa menyarankan Ze untuk mengikuti tes masuk di salah satu perguruan tinggi swasta favorit di Jakarta. Dan Alhamdulilah Ze lulus dan mendapatkan juara ke III dalam tes masuk PTS tersebut, Ze bahagia karena itu. Lantas Ze tenang dan semoga di PTS ini adalah pilihan terbaik untuknya. Tapi kejadian yang mengejutkan terjadi lagi dalam hidup Ze setelah ia mendapatkan berita dari kedua orangtuanya.
“Ze, kamu kuliah tahun depan aja ya  kuliahnya.” Ibu bilang
“HAH? KENAPA BU?” Ze tersentak.
“Mendadak haji ibu ama bapa dipercepat tahun ini Ze, uang buat kamu kuliah mau bapa ibu bawa dulu.” Ibu menjelaskan.

        Ze tak tahu harus bagaimana ia menyikapi ini semua. Ia hanya bisa meneteskan air matanya terus dan terus tiada henti. Ia harus bisa melewati semua ini dan menerima semua keadaan karena ini menyengkut impian ibu dan bapanya untuk pergi haji. Ze tak ingin membuat mereka berdua sedih jika mereka tidak jadi pergi haji karena uangnya tak ada. Ia bersabar dan mencoba mengerti, mungkin ini yang terbaik untuknya.

       Setahun telah Ze lewati dengan hanya bermain di rumah karena orangtuanya tidak membolehkan Ze untuk bekerja. Ze bertekad, tahun ini Ze harus kuliah. HARUS KULIAH!!!!! Ze tak mau melewati setahun lagi yang membuat hidupnya datar dan tidak menikmati kehidupan seperti teman-teman sebayanya.

        Akhirnya Ze mencoba di salah satu perguruan tinggi swasta bisnis yang baru buka perkuliahannya, tetapi merupakan bagian lembaga yang sudah termahsyur namanya hingga ke luar negeri. Dan Alhamdulillah Ze diterima di perguruan tinggi swasta tersebut. Ze bahagia saat ini dan merasa sangat nyaman untuk kehidupannya saat ini. Ze yakin, semua yang ia jalani dan lewati adalah hal yang terbaik untuk kehidupannya kelak.


TAMAT.........................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ila nurul fadilah

Blogger and Writer

I'm just the ordinary girl who still tryin' to be an awesome girl and the girl who have a much dream from the bottom of heart. I wanna be a great writer.I hope with write down my feel and my creation of writting with full of heart, i can publish my writing and the other people can read and happy with it. Amin Ya Rabbal Alamin ♥